Sehabis berpisah dengan suaminya lebih kurang tiga tahun yang lantas dan sampai saat ini masih tetap sendiri dengan jadi singgel parent dari anak lelaki yang masih tetap berusia enam tahun.
Namanya Nesa, usia 28 Tahun, tubuhnya langsing, tinggi 160 cm dgn berat tubuh 48 kg, dianya memiliki bentuk pantat yang nungging ke atas. Jika sekilas disaksikan, tidak menygka jika dianya seorang janda. Masih tetap berkesan seperti Abg yang berusia 20 tahun. Saya jika terbuktigilnya dengan panggilan mbak Nesa.Awalnya mengenal sama mbak Nesa, saat kami bertemu saat kami sama kembali makan siang. Saat itu saya sama teman sekantorku namaya Winda.Mbak Nesa kebenaran kembali makan disana sama temannya yang namanya Ana. Waktu itu mataku langsung tertuju pada figur dengan tubuh langsing dengan toket yang montok. Awalannya saya terbuktigilnya dengan panggilan dek, tapi sehabis kenalan dan bercakap berkenaan cukup banyak faktor disana ku kenali jika dianya seorang janda.
“Kamu temannya Ana ya dek, bisa tahu namanya siapa?” kataku sekalian menjulurkan tangan untuk bersalaman di atas meja makan.
“iya mas,namaku Nesa, saya dibawa makan siang sama Ana”.
“Umurmu berapakah sich dek kog keliatannya masih tetap ABG?.”
“Hahaha..umurku sudah tua mas sudah 28 tahun dan sudah mempunyai anak satu, tp belum mempunyai suami kembali hahahaa” Menjawab dengan gelak tawa.
“Ah tidak kog masih tetap terhitung muda . Maaf ya jika saya sudah salah manggil.hehehe” candaku.
“Tidak apapun kog mas, namanya belum mengenal, peribahasa bilang…tak mengenal jadi tidak sayang.” Jawabannya sekalian tersenyum..
Dalam hati kecilku menjelaskan “Ni cewek terbuka sekali, baru bertemu, sudah terang-terangan berkenaan statusnya dan dari panduan bicaranya nih cewek memberikan signal mengarah cabul.” Alami seorang cowok teratur berpikir yang ngeres apalagi jika bercakap sama janda.
Sehabis usai makan siang, saat sebelum mbak Nesa tinggalkan rumah makan bersama Ana, saya membulatkan tekad untuk minta pin BBM nya alasanku agar cukup banyak teman. Dianya juga secara dapat dijangkau hati memberbagi pin BBmnya ke saya. Tanpa nati-nanti saya segera menginvite ia.
Malam hari sesampainya di rumah sehabis pulang kantor aku juga langsung berusaha untuk chating dengan mbak Nesa. Semakin ingin tahu saya sama janda muda yang semok ini. Sekalian menbayangkan pantatnya yang nungging keatas, rasa hati ingin merengkuh dan menyikat memeknya yang sudah lama tidak terjamah kontol lelaki. Pasti rasanya benar-benar keset.
“Selamat malam mbak Nesa.” Saya memulai chat melalui bbm. Tidak ada 1 menit, mbak Nesa sudah membalasnya dgn mesra.
“Malam mas, kembali apa mas..Jam begini kog belum tidur?”. Dengan dibubuhi emot senyuman dan mata kedip samping dianya kirimkan balasan.
“Ni masih tetap memikirkan mbak Nesa hingga membuat insom hahahaha…maaf ni saya kacaukan mbak Nesa tidak nih?” Mulai ku luncurkan rayuanku.
“Ah dapat saja kalian mas…gak kacaukan kog mas, ni saya baru rileks berbaring di dalam kamar mas.” Tanpa diakui dianya mengirimi chat dan gambar posisi dianya berbaring.
Waktu itu dianya cuma memakai pakaian tidur terawang, dengan posisi miring, berkesan pahanya putih muluussss tanpa noda… saat itu juga membuat kontolku tegang. Saya berusaha untuk mengundang dianya chat bau seks dan mbak Nesa juga membalas. Sepertinya sang janda muda yang satu ini haus seks.
Bacaan Seks Janda Liar Beranak Satu
“Dari gambar yang mbak Nesa kirim keliatannya pantat mbak Nesa masih tetap kencang ya..hehehe?” Sekalian kusaksikan gambarnya berkesan pantatnya benar-benar montok.
“Terang dong, kan dagangan. Semua tubuhku kurawat sampai putingkupun ku rawat agar masih tetap kuat mas” Langsung tebersit dalam benakku ingin ke rumah mbak Nesa dan ajaknya ngentot.
“Iya koh mbak terang sekali jika mbak Nesa perawatan, tuch simak pahanya saja putih mulus begitu.”
Aku juga mulai bergairah tidak sabar ingin menggeraygi badan badan mbak Nesa.
Tidak diperhitungkan tidak diduga mendadak dianya mengirimi sesuatu gambar dan kenyataannya dianya mengirimi gambar dianya yang sedang bugil 1/2 tubuh. Toketnya benar-benar montok , dengan puting cukup memeras. Yang membuatku terus tidak kuat saat dianya mengirimi gambar dengan posisi tangan kanannya sedang meremas toket samping kanan. Karena sudah tidak kuat, pada akhirnya kami meperbuat chat seks.
“Mbak..bagaimana jika jenguk kami ketemu saja?” Pada akhirnya kuberanikan diri untuk ajaknya kencan.
“Bisa saja mas…kita ketemu di mana ya?” Jawabannya tanpa menampik.
“Bagaimana jika jenguk mbak Nesa ke kostku dahulu aja… deket terminal kota mbak kostku.” Sudah tidak sabar saya ingin selekasnya mengentot janda beranak satu ini.
“Oke masss….jenguk saya tidak segera ke kostmu..” Nampanya mbak Nesa gatel nih ingin cepat dientot.
Sehabis membuat gagasan untuk jenguk ketemu, lantas kami akhiri chat dengan meredam gairah masing-masing.
Lebih kurang jam 8 pagi mbak Nesa mengirimi chat jika dianya sudah perjalanan ke arah kostku. Dengan hati yang bersatu aduk saya menunggu mbak Nesa di muka kostku. Tp awalnya mbak Nesa sudah saya berikan panduan arah ke arah kostku. Hingga saya tidak perlu jemputnya di sebuah tempat.
Saat itu mbak Nesa memakai motor matic. Dianya memakai kaos putih ketat dengan celana legging yang ketat dan rambutnya yang tergerai. Sehabis turun dari motor dianya memberbagi senyum yang manis bagiku.
“Pagi mas…jadi ini ya kostnya mas?” Ucapnya berbasa basi.
“Iya mbak.. ini kost’an saya, silahkan masuk mbak, tidak sedap di luar nantinya jika disaksikan orang.” Kataku tidak sabar ingin selekasnya menggerayginya.
Demikian dianya masuk ke indekos, saya segera merengkuhnya dari belakang, kuremas toketnya dari belakanng.
Tanpa perlawanan diapun medesah
“Ooohhhhhh…sssttttt …enak maasss…aaahhhh…”
“Toketmu montok sekali mbak…” Sekalian kuciumi telinganya.
“Ooohh mas… saya dah tidak kuat mari kami masukkan aja…” Jawabannya dengan penuh gairah.
Lantas ku rebahkan mbak Nesa ke kasur. Kulepaskan semua baju yang dianya gunakan. Tangkai penisku sudah benar-benar keras. Lantas saya melepas semua baju yang ku gunakan. Badannya masih tetap benar-benar mulus sekali, toketnya benar-benar spesial, kencang dan montok. Putingnya juga berkesan sudah mengencang. Jembutnyapun lembut terurus, memeknya yang merah kusaksikan sudah benar-benar basah. Membuat tangkai penisku terus menegang.
Kami berdua sudah sama telanjang. Saya mulai mencumbui bibirnya, kadang-kadang saya gigit bibirnya tahapan bawah. Lantas dianya membalasnya kecupanku dengan liar. Diapun tidak ingin diam, tangan kanannya digunakan untuk mengocak penisku. Kecupanku juga berpindah ke lehernya dan turun ke bawah sampai toketnya. Putingnya kuhisap, kujilat dan terkadang kugigit perlahan.
“Ooohhh…aahhh…maass…enak mass…terus maas jangan berhenti…aahhh.” Desahan mbak Nesa membuatku terus bergairah.
“Iya mbak….ku puasin putingmu ya mbak…” Saya terus liar permainkan toket dan putting mbak Nesa.
“Kukocokan penismu yang besar ini ya maasss…” bisiknya halus.
“Kocok terus mbak…lebih kencang ya mbak…” Pintaku yang sudah benar-benar bergairah.
Selanjutnya kuturunkan kepalaku. Saya berpindah ditengah-tengah pahanya. Lidahku langsung ku tujukan ke memeknya yang sudah basah. Berbau kewanitaannya demikian menyerang hidungku. Kujilati itilnya, mbak Nesa meredam sedap dengan menjambak rambutku. Matanya merem terbuka sekalian menggigit bibir bawahnya. Saya terus mainkan memek dan itilnya, kadang-kadang saya sedot itilnya, mbak Nesa terus menggeliat luar biasa. Saat lidahku masuk ke dalam memeknya, baunya harum rasanya asin, ini terang jika memeknya tidak perawan tp nilainya masih tetap seperti perawan.
Selang beberapa saat, tangkai penisku ku masukan ke sela memeknya.
“Sleeepp…bleeesss….” Perlahan-lahan tangkai penisku masuk semuanya ke memek mbak Nesa.
“Aaaahhh…sssstttt…ooohhh… sangat nikmat mas….” Desah mbak Nesa.
Diapun turut menggoyahkan bokongnya dari bawah. Pacuanku terus kupercepat, masuk keluar ke memeknya. Dianya mainkan putingku, tingkatkan nafsuku untuk memacu mbak Nesa.
Saya mengisap lagi putingnya. Toketnya turun naik memiliki irama imbas pacuanku….
“Pacu terus maaasss…lebih keras lagi ….” Rengeknya.
“Siap mbaaakk….” Jawabku
“Oohh maass…aku sudah tidak kuat sedang ingin keluar…..” Desahnya mengincar nikmat.
Selang beragam menit selanjutnya mbak Nesa mencekram kuat badanku. Badannya melafalkanng kepuasan, matanya merem terbuka, lidahnya menjilat-jilati semua bibirnya. Melihat kelakuan mbak Nesa saya rasakan ada suatu hal yang ingin selesai menyemburkan dari dalam penisku. saya mempercepat pacuanku dan saya remas toketnya,
“Kita keluar bersama ya mbaakkk…” Jeritku ditengahnya tindakan pacuanku yang terus cepat.
“Oooohh..aaahhh…aku keluar maasss…” Jeritnya.
“Iya mbaakk..saya keluaaaarrr…aaaahhhh…” Desahku menyeimbanginya.
Semua spermaku kutumpahkan dalam Kandungan mbak Nesa. Sangat saya rasakan kepuasan yang teramat nikmat. Mbak Nesa pasrah saat saya menumpahkan semua spermaku ke rahimnya. Selanjutnya kami terkulai lemas. Kurebahkan tubuhku dari sisi mbak Nesa. Sekalian kubisikan
“Terima kasih ya mbak…nikmat sekali.” Sekalian kucium keningnya.
“Sama mas…aku juga senang.” Jawabannya
Sehabis peristiwa itu kami hingga sepasang pacar dan kami seringkali ngentot di kostku. Kami nikmati situasi yang demikian spesial ini.