Umurku sekarang adalah 19tahun. aku memiliki tubuh yang sintal dan berisi. Payudaraku besar, Pantatku Semok, Pinggulku yang lebar membuat semua pria yang menatap tubuhku menjadi selera ingin menyetubuhiku. Karena tubuhku yang semok ini aku kemarin jadi sasaran mesum dengan pacarku. Dan sekarang menjadi pemuas birahi pamanku yang perkasa.
Aku setiap kali dirumah hanya memakai legging ketat ataupun Celana short pendek sekali tanpa memakai Celana dalam, sampai pernah pun aku sekali didalam kamar tidak memakai apapun alias telanjang. Maka dari itulah Pamanku melihat tubuhku langsung selera dan memperkosaku. dan kebeneran sekali aku lupa mengunci pintuku
Lalu aku masuk kekamar mandi untuk mandi, Tapi aku terkejut ketika aku keluar dari kamar mandi. aku melihat seorang sedang tidur diatas ranjangku ternyata Omku
“Omm Ngapain tidur dikamar Tina” Teriakku dan menutupi tubuhku dengan handuk
“Kemarii sayang, Ada yang Om mau Berikan padamu” katanya
Dengan Sontak langkahku berjalan mengarah ke Omku tanpa sadar aku berbaring disebelahnya dengan handuk yang sudah tidak kupakai lagi ntah kenapa aku menjadi tidak sadar. Lalu Omku menoleh kearahku dan berbisik kepadaku.
“Sayang, Kamu Cantik banget malam ini”
“Mmhh..Om nakall, nih mmhh Geli omm” kataku dengna nada menikmati Omku langsung mencium2 leherku sambil sesekali menjilat2 leherku termasuk daun telinggaku dikulumnya. aku hanya diam menikmati rangsangan itu
“Oom Tonoo Geeli aahhs” kataku pelan, karena aku juga sudah telanjur sange duluan karena aku tadi sempat nangungg saat masturbasi.
Dalam hati aku begitu membenci Vian cowok yang selama ini begitu baik padaku, bahkan aku telah menyerahkan segalanya pada dia. Akupun menjadi jarang keluar rumah, aku tidak lagi sering hang out dengan teman-temanku, walau sebenarnya di rumah akupun selalu di buat pusing oleh mama yang sering marah padaku. Tinggal papa Dodi yang begitu baik padaku.
Hingga pada suatu hari kami di tinggal pergi selama seminggu oleh mama dan juga adikku, mereka ada acara keluarga di luar kota. Tinggal aku dengan papa di rumah, padahal sebelum mama pergi papa sudah tidak enak badan, karena itu dia tidak berangkat kerja dan sudah 3 hari dia tidak bekerja. Aku menjadi kasihan padanya meskipun ada asisten rumah tangga kami.
“Tinaa kamuu mau ngisepin batang Oom-mu?” Aku tidak menjawab pertanyaannya, tapi aku langsung menghamipirinya lalu akupun duduk dengan wajah pas di depan kontolnya, perlahan tapi pasti aku memegang kontolnya lalu aku kulum dalam mulutku “Oooohhh Sayanngg…Lidahhmuu liarr sekalii…..” Rancau oomku, Aku langsung mengulum kontolnya dengan ganas. terus kuhisap kuat kepala kontolnya sambil mengocok penisnya.
Diapun berubah terdiam dan menikmati kuluman mulutku “Aaaagaggggghhhh… aaaaggggggghhhhh… sayaaaaaang…. aaaaaggggghhhh..” Dia pejamkan matanya sambil memegang kepalaku, sedangkan aku semkain ayik memainkan kontolnya aku kulum terus sampai Oom kelojotan aku hisap biji2nya “Oooouuggggghhh… nikmaaaaat… sayaaaang… aaagggghh… aagggghhhhhhh… aaagggghhh..”.
Kontol Oom Tono semakin membesar dan semakin tegak berdiri, diapun membopong tubuhku lalu dia membaringkan aku di tempat tidurnya. Aku segera melepas pakaianku dan meliuk-liukannya agar papa lebuh terangsang lagi melihat lekuk tubuhku yang lebih muda darimama.
Diapun menindihku ketika kontolnya mampu menyusup ke dalam kemaluanku akupun mendesah sambil melingkarkan tangannku pada lehernya
“Yaaaccchhhhh… aaaagggghhh… yaaaaacchhh.. Oooommm… itu..eennnakk…. aaagggggghh… aaaaaagggghhhh.. aaaggghh..” Aku mengimbangi goyangan pantat papa, dan dia sepertinya puas dengan hal itu terlihat dia terus menatapku dengan tajam.
Desah nafas papa begitu berat dan membuat akupun keraanjingan
“Aaaaaagggghhh…. oooomm… aaagggghhhh… aaaggggghhh… teruuuuuus…Eennakk iyyah itilnya mainin jugaa… ” Kontol Oom ku begitu besar dan Padat menghujam memekku, Oom juga begitu kuat dia terus bergoyang. Tanpa merasa keletihan sedikitpun diapun menciumi wajahku dan aku membalasnya dengan mesra juga.
Hingga kurang dari setengah jam kami bergoyang akhirnya papapun mengerang panjang “OOoouuggggghhh…. aaaggggghh… aaaagggghhh… aaaaaggggghhh… aaaaaaggghh…” Dia menekan lebih dalam kontolnya hingga akupun merasakan lendir kental yang mengalir dalam kemaluanku, aku peluk tubuh papa dan diapun memeluk tubuhku.