Cerita Sex Dewasa Sama Dosen Sangean

Cerita Sex Dewasa Sama Dosen Sangean

Ketika diriku pergi kerumah dosen seksiku. Namaku Ferry Umurku sekarang 21 Tahun aku berkuliah di universitas terkenal di jakarta. dan didalam kulihan ada 1 dosen yang cantik dan sexy yang kutaksir sekali.

Aku saat itu sangat pemalu dan tdk banyak teman wanita. Pada waktu ujian tengah semester, aku dipanggil ke rumah dosen wanita yg masih muda, sekitar 27 tahun. Diminta ke rumahnya karena aku disuruh utk mengurus keperluan dia, karena dia akan ke luar kota. Malam harinya saya pun ke rumahnya sekitar jam 20.00 malam. Saat itu rumahnya hanya ada asisten rumah tangga. Suaminya ketika itu belum pulang dari kantor.

Saat aku membuka pintu rumahnya, aku kaget karena dia memakai baju tidur yg tipis, sehingga terlihat toketnya menyumbul keluar. Saat aku perhatikan, dia ternyata tdk memakai bra. Terlihat saat itu toketnya yg masih keras berdiri, tdk turun. Puting toketnya jg terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 36B.

Kemudian bu dosen yg sudah duduk di depanku berkata,
“Kamu pingin “netek” ya sama toket yg kenyal..?”
“Eh… enggak kok Bu..!” jawabku gelagapan
“Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu jg bersedia netekin kamu.”

Mungkin karena ia ku anggap bercanda, aku bilang saja,
“Oh.., boleh jg tuh Bu..!”

Tanpa diduga, ia pun mengajakku masuk ke ruang kerjanya.

“Rony, tolong liatin di punggung Ibu ada apanya sih nih..!”
“Nggak ada apa-apa kok Bu..!” ku lihat punggungnya. Karena tdk ada apa-apa, aku bilang,

tetapi tanpa disangka, ia malah membuka semua baju tidurnya, dgn tetap membelakangiku. Ku lihat punggungnya yg begitu putih dan mulus. Kemudian ia menarik tanganku ke toketnya, wow sungguh kenyal dan besar. Kemudian aku merayap ke putingnya, dan benar perkiraanku, putingnya besar dan masih keras.

Kemudian dia membalikkan tubuhnya, ia tersenyum sambil membuka cdnya. Terlihat di sekitar mekinya banyak ditumbuhi bulu yg lebat.

“saya memanggilmu kemari karena sayatau kamu bisa muasin saya..,santai saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, kalau perlu hingga pagi.”

Karena aku ingin juga merasakan tubuhnya, aku pun tanpa basa-basi terus mencumbu toketnya.
Ku hisap hingga ia menggeliat keenakan. Kemudian ia membuka pakaianku, ia pun terkejut saat ia melihat k0ntolku.

“Wow, sangat besar dan panjang..!” ia menjilat dan mengulum penisku hingga biji kemaluan.

“Oh.. ahh Bu… nikmat sekali, terus Bu, aku belum pernah dihisap seperti ini..!” desahku.

Karena dipuji,dia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Akupun terus meremas-remas toketnya, nikmat sekali kata dosenku. Kemudian ia mengajakku utk berubah posisi ke posisi 69.

Akupun terus menjilati mekinya dan terus memasukkan jariku.
“Oh.. ferry, aku sdh nggak kuat ..! Cepat masukkan k0ntolmu..!” katanya.
“Baik sayangg..!” jawabku sambil mencoba memasukkan k0ntolku ke mekinya.
“Oh.., ternyata masih sempit jg ya Bu..! Jarang dientot ya Bu..?” tanya saya.
“Iya ferr, suami Ibu jarang bercinta dgn Ibu, kadang saya suka mainin sendiri” jawabnya.
Kemudian dia terus menggeliat saat dimasukkannya k0ntolku sambil berkata, “Ahh… ohhh… besar sekali k0ntolmu, tdk masuk ke meqiku”

Kemudian, untuk melonggarkan lubang meqinya, aku pun memutar-mutar k0ntolku dan jg mengocok-ngocoknya dgn harapan membuka meqinya. Dan betul, meqinya mulai membuka dan k0ntol kejantananku sdh masuk setengahnya.

“Ahhh… ohhh… Terus sayanggg, masukkan terus, jangan berhenti..!” katanya memohon.
Setelah memutar dan mengocok k0ntolku, akhirnya masuk jg ke meqinya.
“Aahh pssfff… oha hhah.. ah…” desahnya yg diikuti dgn teriakannya,
“Oh my good..! Ahhh..!”
Aku pun mulai mengocok k0ntolku keluar masuk. tidak sampai semenit kemudian, dosenku sdh orgasme.
“Oh ferryy, Ibu keluar…aaaahhhssss” terasa hangat dan kental sekali cairan itu.
Cairan itu jg memudahkanku utk terus menggenjot kontolku. Karena cairan yg dikeluarkan terlalu banyak, terdengar bunyi,
“Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras.

Saat itu aku sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu itu sedang meremas-remas toketnye sendiri (mungkin karena bernafsu melihat permainan kami). Oh, betapa bahagianya aku sambil terus mengocok k0ntolku maju mundur di meqiku dosenku. Aku juga melihat tontonan gratis ulah pembantunya yg sedang masturbasi sendiri, dan baru kali ini aku melihat wanita masturbasi.

Setelah lima belas menit bermain dgn posisi aku berada di atasnya, kemudian aku menyuruh dosenku pindah ke atas ku sekarang. Ia pun terlihat agresif dgn posisi seperti itu.

“Aahhh ahhh sshh aahh ahhhh” desahnya sibuk mengoyang kontolku seperti naik kuda.

Lima belas menit kemudian dia ternyata orgasme utk yg kedua kalinya.

“Oh, cepat sekali dia orgasme, padahal aku belum sekalipun orgasme.” batinku.

Kemudian setelah orgasmenya yg kedua, kami berganti posisi kembali. Dia di atas meja, sedangkan aku berdiri di depannya. Aku terus bermain lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.

“ahh.. oh.. feerrr, pelan-pelan..! Sodookk dalammm dalamm” katanya.

Kelihatannya dia memang belum pernah dimasukan batang kemaluan suaminya hingga sedalam ini. 15 menit kemudian dia ternyata mengalami orgasme utk yg ketiga kalinya.

“Oh ferrry, aku keluar, Oh… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya sambil memuncratkan kembali cairan kemaluannya yg banyak itu.
Setelah itu ia mengajakku ke kamar mandinya. Di bath-tub yg diisi setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi utk mengusap-usap badan kami. Karena dosenku sangat senang diusap toketnya, dia terlihat terus-terusan bergelinjang. Dia membalasnya dgn meremas-remas buah zakarku menggunakan sabun.

Setelah lima belas menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yg keempat bagi dosenku dan yg pertama bagiku.

“Ooohh sayanggg, aku mau keluar lagi..!” katanya.

Setelah terasa penuh di ujung kepala k0ntolku, kemudian aku keluarkan Semburrkan spermakuu didalam memeknya yang nikamt.

Kemudian karena kekelalahan, dia terkulai lemas di bath-tub tersebut, dan aku keluar ruang kerjanya masih dlm keadaan telanjang mencoba mengambil pakaianku yg berserakan di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *